Apa Sih Yang Dimaksud Sejarah? Yuk Lihat - Kakuda History

Apa Sih Yang Dimaksud Sejarah? Yuk Lihat

Apa Sih Yang Dimaksud Sejarah? Yuk Lihat - Kakuda History

Kakuda History - Sejarah, dalam bahasa Indonesia bisa bermakna kisah insiden waktu lampau yang betul-betul berlangsung atau kisah asal mula keturunan (khususnya untuk raja-raja yang menyuruh). 

Biasanya sejarah atau pengetahuan sejarah disimpulkan jadi info tentang insiden yang telah lampau. Jadi cabang ilmu dan pengetahuan, pelajari riwayat bermakna pelajari serta mengartikan info dari catatan-catatan yang dibikin oleh orang perorang, keluarga, serta komune. Pengetahuan akan riwayat melingkupi: pengetahuan akan kejadian-kejadian yang telah lampau dan pengetahuan akan langkah berpikir dengan historis. 

Dulu, evaluasi tentang sejarah digolongkan jadi sisi dari Pengetahuan budaya (Humaniora). Namun, pada saat saat ini, Sejarah seringkali digolongkan jadi Pengetahuan sosial, khususnya jika tersangkut perunutan riwayat dengan urutan. 

Pengetahuan sejarah pelajari beberapa insiden yang terkait dengan kemanusiaan di waktu dulu. Sejarah dibagi ke beberapa sub serta sisi spesial yang lain seperti urutan, historiograf, genealogi, paleografi, serta kliometrik. Orang yang mengutamakan diri pelajari riwayat dimaksud sejarawan. 
Pengetahuan riwayat dikatakan sebagai Pengetahuan tarikh atau Pengetahuan babad. 

Klasifikasi Cakupan Sejarah 

Sebab cakupan riwayat besar sekali, butuh klasifikasi yang baik untuk mempermudah riset. Jika beberapa penulis, seperti H. G. Wells, Will serta Ariel Durant, menulis riwayat dalam cakupan umum, umumnya pakar sejarah mempunyai ketrampilan serta spesialisasi semasing. 
Terdapat beberapa langkah untuk memisah info sejarah, contohnya: 
Berdasar pada kurun waktu (urutan) 
Berdasar pada daerah (geografis) 
Berdasar pada negara (nasional) 
Berdasar pada barisan suku bangsa (etnis) 
Berdasar pada tema/inti pemkajian (topikal) 

Beberapa orang yang mengkritik Pengetahuan Sejarah. Menurut mereka sejarah seringkali begitu terpaku pada kejadian-kejadian politik, perselisihan bersenjata, serta beberapa orang populer. Sejarah, menurut mereka, kurang memerhatikan pergantian penting dalam soal pikiran manusia, tehnologi, dan kehidupan berkeluarga serta bermasyarakat — beberapa hal yang penting untuk didapati juga. Namun, perubahan Pengetahuan Sejarah saat ini makin berupaya untuk melakukan perbaikan. 

Pandangan Beberapa Pakar Sejarah 

Pakar sejarah memperoleh info tentang waktu lampau dari beberapa sumber, seperti catatan yang dicatat atau diciptakan, mata uang atau benda bersejarah yang lain, bangunan serta monumen, dan dari interviu (yang seringkali dikatakan sebagai “sejarah penceritaan”, atau oral history dalam bahasa Inggris). Untuk riwayat modern, beberapa sumber penting info riwayat merupakan: photo, gambar bergerak (contohnya: film layar-lebar), audio, serta rekaman video. Tidak semua beberapa sumber ini bisa dipakai untuk riset riwayat, sebab bergantung pada periodeyang akan di teliti atau dipelajari. Riset riwayat tergantung pada historiografi, atau langkah pandang sejarah, yang berlainan satu dengan yang lain. 

Terdapat beberapa fakta kenapa orang menaruh serta jaga catatan sejarah, termasuk juga: fakta administratif (contohnya: kepentingan sensus, catatan pajak, serta catatan perdagangan), fakta politis (untuk memuji atau masukan pada pemimpin negara, politisi, atau beberapa orang penting), fakta keagamaan, kesenian, perolehan olah raga (contohnya: rekor Olimpiade), catatan keturunan (genealogi), catatan pribadi (contohnya surat-menyurat), serta hiburan. 
Dahulu, riset mengenai riwayat hanya terbatas pada riset atas catatan tercatat atau riwayat yang dikisahkan. Namun, bersamaan dengan penambahan jumlahnya akademik profesional dan pembentukan cabang ilmu dan pengetahuan yang baru seputar era ke-19 serta 20, ada juga info sejarah baru. Arkeologi, antropologi, serta cabang-cabang pengetahuan sosial yang lain selalu memberi info yang baru, dan tawarkan teori-teori baru mengenai riwayat manusia. Banyak pakar sejarah yang menanyakan: apa cabang-cabang ilmu dan pengetahuan ini termasuk juga dalam pengetahuan riwayat, sebab riset yang dikerjakan tidak hanya atas catatan tercatat? Satu arti baru, yakni prasejarah, dikemukakan. Arti “pra-sejarah” dipakai untuk mengelompokkan cabang ilmu dan pengetahuan yang mempelajari periode sebelum ditemukannya catatan sejarah tercatat. 

Pada era ke-20, pembelahan di antara sejarah serta pra-sejarah menyulitkan riset. Pakar sejarah saat itu coba mempelajari lebih dar sebatas cerita sejarah politik yang biasa mereka pakai. Mereka coba mempelajari memakai pendekatan baru, seperti pendekatan riwayat ekonomi, sosial, serta budaya. Semua memerlukan berbagai macam sumber. Selain itu, pakar pra-sejarah seperti Vere Gordon Childe memakai arkeologi untuk menerangkan banyak kejadian-kejadian penting di beberapa tempat yang umumnya termasuk juga dalam cakupan sejarah (serta bukan pra-sejarah murni). Pembelahan seperti ini dinilai sebab tidak pedulikan beberapa peradaban, seperti yang diketemukan di Afrika Sub-Sahara serta di Amerika sebelum kehadiran Columbus. 
Pada akhirnya, dengan perlahan sepanjang beberapa dekade akhir-akhir ini, pembelahan di antara riwayat serta prasejarah sejumlah besar sudah di hilangkan. 

Saat ini, tidak ada yang tahu tentu kapan riwayat diawali. Pada umumnya riwayat didapati jadi pengetahuan yang pelajari apa yang didapati mengenai waktu dulu umat manusia (walaupun hampir tidak ada pembelahan di antara riwayat serta pra-sejarah, ada bagian ilmu dan pengetahuan baru yang diketahui dengan Sejarah Besar). Sekarang beberapa sumber apa yang bisa dipakai untuk tahu mengenai suatu yang berlangsung di waktu lampau (contohnya: sejarah penceritaan, linguistik, genetika, dan sebagainya), di terima jadi sumber yang resmi oleh banyak pakar sejarah. 

Kata “sejarah” dengan harafiah datang dari kata Arab (شجرة: šajaratun) yang berarti pohon. Dalam bahasa Arab sendiri sejarah dimaksud تاريخ (tarikh). Kata “tarikh” dalam bahasa Indonesia berarti kira-kira merupakan “waktu”. 

Historiografi merupakan adalah pengetahuan yang mempelajari serta mengurai info riwayat berdasar pada skema keyakinan serta filsafat. Walaupun tentu saja ada banyak bias (opini subjektif) yang utama dalam semua riset yang berbentuk historis (satu diantara yang terbesar salah satunya merupakan subjektivitas nasional), riwayat bisa dipelajari dari pemikiran ideologis, contohnya: historiografi Marxisme. 
Ada juga sesuatu pengandaian riwayat (pertaruhan tentang sejarah) yang diketahui dengan panggilan “sejarah virtual” atau “sejarah kontra-faktual” (yakni: narasi riwayat yang bersimpangan — atau kontra — dengan bukti yang ada). Ada banyak pakar riwayat yang memakai langkah berikut untuk pelajari serta menelusuri kemungkinan-kemungkinan yang ada jika satu insiden tidak berjalan atau justru sebaliknya berjalan. Ini seperti dengan type narasi fiksi riwayat pilihan. 

Peningkatan Analisis Sejarah 


Ahli-ahli sejarah penting yang menolong meningkatkan cara analisis sejarah diantaranya: Leopold von Ranke, Lewis Bernstein Namier, Geoffrey Rudolf Elton, G. M. Trevelyan, serta A. J. P. Taylor. Pada tahun 1960an, beberapa pakar sejarah mulai tinggalkan cerita riwayat yang berbentuk epik nasionalistik, serta pilih memakai cerita urutan yang lebih realistik. 

Pakar sejarah dari Perancis mengenalkan cara sejarah kuantitatif. Cara ini memakai sebagian besar data serta info untuk mencari kehidupan beberapa orang dalam sejarah. 
Pakar sejarah dari Amerika, khususnya mereka yang terilhami jaman pergerakan hak asasi serta sipil, berupaya untuk lebih mengikutkan kelompok-kelompok etnis, suku, ras, dan barisan sosial serta ekonomi dalam analisis sejarahnya. 
Dalam beberapa waktu kebelakangan ini, ilmuwan posmodernisme dengan keras menanyakan keabsahan serta butuh tidaknya dikerjakan analisis sejarah. Menurut mereka, riwayat hanya hanya interpretasi pribadi serta subjektif atas beberapa sumber sejarah yang ada. Dalam bukunya yang berjudul In Defense of History (terj: Pembelaan akan Sejarah), Richard J. Evans, seseorang profesor bagian riwayat modern dari Univeritas Cambridge di Inggris, bela utamanya pengkajian riwayat untuk warga. 

Sejarah merupakan tema ilmu dan pengetahuan yang begitu menarik. Tidak cuma itu, sejarah mengajari beberapa hal yang penting, khususnya tentang: kesuksesan serta kegagalan dari beberapa pemimpin kita, skema perekonomian yang sempat ada, bentuk-bentuk pemerintahan, serta beberapa hal penting yang lain dalam kehidupan manusia selama sejarah. Dari sejarah, kita bisa pelajari apa yang memengaruhi perkembangan serta kejatuhan satu negara atau satu peradaban. Kita dapat pelajari latar fakta pekerjaan politik, dampak dari filsafat sosial, dan pemikiran budaya serta tehnologi yang berbagai macam, selama jaman. 
Satu diantara cuplikan yang terpopuler tentang riwayat serta utamanya kita belajar tentang riwayat dicatat oleh seseorang filsuf dari Spanyol, George Santayana. Tuturnya: “Mereka yang tidak kenal waktu lalunya, dikutuk untuk mengulanginya.” 

Filsuf dari Jerman, Georg Wilhelm Friedrich Hegel menyampaikan dalam pemikirannya mengenai sejarah: “Inilah yang di ajarkan oleh sejarah serta pengalaman: jika manusia serta pemerintahan belum pernah belajar apapun dari riwayat atau prinsip-prinsip yang didapatkan darinya.” Kalimat ini diulangi kembali oleh negarawan dari Inggris Raya, Winston Churchill, tuturnya: “Satu-satunya hal yang kita dalami dari riwayat merupakan jika kita tidak betul-betul belajar darinya.” 
Winston Churchill, yang bekas jurnalis serta seseorang penulis memoar yang punya pengaruh, sempat juga mengatakan “Sejarah akan baik padaku, sebab saya akan menulisnya.” Tapi kelihatannya, dia bukan dengan literal mengacu pada karya tulisnya, tapi sebatas mengulang-ulang satu cuplikan tentang filsafat riwayat yang populer: “Sejarah dicatat oleh sang juara.” Tujuannya, sering juara satu perselisihan kemanusiaan jadi lebih berkuasa dari taklukannya. Oleh karenanya, dia lebih dapat untuk tinggalkan jejak riwayat — serta pemelesetan bukti riwayat — sesuai apa yang mereka pikir benar. 

Pandangan Kemampuan Sejarah 

Pandangan lainnya mengatakan jika kemampuan sejarah sangat besar hingga mustahil bisa dirubah oleh usaha manusia. Atau, meskipun mungkin ada yang bisa merubah jalannya riwayat, beberapa orang yang berkuasa umumnya begitu dipusingkan oleh permasalahannya sendiri hingga tidak berhasil lihat deskripsi keseluruhannya. 
Masih ada pandangan lain yang mengatakan jika sejarah belum pernah berulang-ulang, sebab tiap insiden sejarah merupakan unik. Dalam soal ini, terdapat beberapa unsur yang mengakibatkan berlangsungnya satu insiden riwayat; mustahil semua unsur ini ada serta terulang kembali. Karena itu, pengetahuan yang sudah dipunyai tentang satu insiden di waktu lampau tidak bisa dengan prima diaplikasikan untuk insiden di waktu saat ini. Tapi banyak yang memandang jika pandangan ini tidak seutuhnya benar, sebab pelajaran riwayat masih bisa serta harus diambil dari tiap insiden riwayat. Jika satu rangkuman umum bisa dengan cermat diambil dari insiden ini, karena itu rangkuman ini bisa jadi pelajaran yang penting. Contohnya: kapasitas tanggapan darurat musibah alam terus serta harus dinaikkan; meskipun tiap insiden musibah alam memang, dengan sendirinya, unik. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Dari Ilmu Kedokteran Di Dunia - Kakuda History

Sejarah Singkat Ac Milan - Kakuda History