Sejarah Korek Api Dari Waktu Ke Waktu - Kakuda History

Sejarah Korek Api Dari Waktu Ke Waktu

Sejarah Korek Api Dari Waktu Ke Waktu - Kakuda History

Kakuda History - Kehadiran korek api begitu penting, bahkan juga tidak hanya untuk kretekus, namun juga untuk umat manusia. Dapat kita asumsikan apabila korek api tidak sempat diketemukan, jadi s/d ini hari kita tetap harus menggosok kayu atau batu buat menyalakan api. 

Walaupun keberadaaan korek api benar-benar penting, akan tetapi terdapat banyak pada kita yg belum mengetahui histori keberadaannya. Dibawah ini yaitu histori penemuan korek api serta perubahannya dari saat ke saat. 

Korek Api Kayu Diketemukan di China 

Histori mencatat banyak sekali penemuan beberapa benda di dunia yg datang dari negeri China. Satu diantaranya yaitu korek api kayu yg sekali-kalinya diketemukan di China. 

Histori penemuan korek api kayu ini bisa ditelusuri dalam suatu buku yg berjudul Catatan Terkait Dunia serta Keanehannya, penulis Tao Gu menulis uraian awal korek api. Literatur ini kira-kira pada tahun 950 Masehi. 

“Jika berlangsung situasi kritis saat malam hari, mungkin makan waktu buat bikin sinar buat menyalakan lampu. Namun satu orang pria yg pintar merencanakan metode kayu pinus dengan belerang yg udah diresapi serta menyimpannya siap buat dimanfaatkan, ” tuliskan Tao Gu. 

“Pada dikit sentuhan api, mereka meledak berubah menjadi api. Satu memperoleh dikit nyala seperti biji jagung. Perihal yg menakjubkan ini dahulunya dikatakan ‘pembawa cahaya’, namun setelah itu disaat itu berubah menjadi suatu artikel perdagangan namanya di ubah berubah menjadi ‘tongkat api’, ” sambung tulisan itu. 

Walaupun literatur memberikan tahun itu, namun banyak pakar yakin korek api diketemukan sejumlah ratus tahun awal mulanya. Mereka yakin penemuan ini dibikin tahun 577 Masehi oleh wanita Qi Utara. 

Teks lain terkait penemuan mirip dicatat oleh Wu Lin Chiu Shih lebih kurang tahun 1270 Masehi. Dalam tulisannya, Shih mengatakan kalau korek api sulfur udah dipasarkan di pasar Hangzhou. Tahun itu seiring dengan waktu kunjungan Marco Polo. Penebaran korek api kayu ke pelbagai pelosok dunia besar kemungkinan lantaran kunjungan Marco Polo ke negeri China. 

Dari Korek Api Kayu Berubah menjadi Korek Api Gesek 

Seusai korek api kayu menyebar ke pelbagai belahan dunia, bertahun-tahun setelah itu, korek api gesek dicetak. Penciptanya yaitu Hennig Brandt dari Hamburg, Jerman. Korek api model ini tercipkan dari uji-coba yg dilaksanakan Brandt pada 1669 Masehi. 

Kala itu, semula ia coba bikin emas dari logam lain. Sayangnya, bukan emas yg terwujud namun fosfor. dari penemuan fosfor tersebut, ia pun menemukannya kalau fosfor punyai pembawaan ringan terbakar. 

Merasa percobaannya gak sesuai sama impian, Brandt meniadakan penemuannya. Namun ini tak dilaksanakan oleh asistennya, Robert Boyle. Pada 1680, Boyle melapisi kertas kasar dengan fosfor serta serpihan kayu dengan belerang. 

Khasnya, disaat serpihan kayu ditarik lewat kertas kasar, benda itu terbakar. Akan tetapi, lantaran kelangkaan fosfor, penemuan ini masih termasuk mahal, Oleh karena itu, cuma orang kaya yg dapat membuka hasil baru itu. Penemuan Robert Boyle berhenti hingga disana serta tak mengembangkannya . 

Masa penemuan Boyle, penemuan korek api terus berkembang, sampai pada tahun 1805 Masehi, satu orang pakar kimia Paris bernama Jean Chancel membuat korek api dengan minyak mentah. 

Bukannya memanfaatkan fosfor yg langka, Chancel malahan melapisi tongkat kayu dengan potasium klorat, sulfur, gula, karet, kemudian mencelupkannya ke botol asbes kecil berisi asam sulfat. Hasilnya, koneksi di antara asam serta paduan pada tongkat kayu itu membuahkan api. 

Setelah itu di tahun 1826 Masehi, satu orang apoteker bernama John Walker melaksanakan uji-coba di laboratoriumnya. Ia mengeduk paduan sulfida antimon, potasium klorat, permen karet, serta pati dengan tongkat kayu. 

Walker setelah itu mengikis tongkat di lantai batu buat meniadakan segumpal larutan yg udah kering di ujungnya. Anehnya, tongkat itu terbakar. Walker terperanjat bukan main, Walker setelah itu memahami ia baru-baru ini membuat suatu hal yg menarik. Ia setelah itu bikin sejumlah tongkat mirip buat ditampakkan pada kawan serta koleganya. 

Salah satunya pengamat yg saksikan hasil Walker yaitu Samuel Jones. Tak ingin mengabaikan apa yg dilihatnya, Jones mengkomersilkan korek api ala Walker itu dengan merk dagang “Lucifer”. 

Akan tetapi lantaran penemuan Lucifer belum prima, kerapkali Lucifer menyemburkan api serta keluarkan berbau belerang yg begitu beresiko. Selanjutnya Lucifer belum dapat dibuat dengan cara massal. 

Perkara Lucfer ini memajukan satu orang pakar kimia Perancis, Charles Sauria di tahun 1830 Masehi memformulasi kembali korek api buat menyingkirkan berbau busuk serta perpanjang waktu pembakaran. 

Sauria kembali coba bikin korek api berbasiskan fosfor yg lebih aman buat dibuat dengan cara massal. Akan tetapi, walaupun korek api itu aman dimanfaatkan, fosfor sebagai bahan kimia yg begitu beracun. Perihal ini bikin beberapa puluh pekerja pabrik korek api berubah menjadi sakit pada bagian tulang muka. 

Buat menyelesaikannya, banyak pabrik berpindah dari pemanfaatan fosfor putih yg beracun ke fosfor merah yg tak beracun. Namun, harga fosfor merah kala itu tambah mahal buat produksi. 

Korek api yg memanfaatkan fosfor merah ini dibikin oleh Gustaf Erik Pasch dari Swedia pada 1844 Masehi. Pasch setelah itu mematenkan pemanfaatan fosfor merah dengan permukaan penggesek. 

Adanya Korek Api Pemantik 

Sejalan perubahannya, korek api gesek berkembang berubah menjadi korek api gas dengan pemantik api. Korek api gas yaitu korek api yg memanfaatkan gas cair. Buat mengakibatkan apinya, digesekkan batu api dengan permukaan yg kasar. Percikan api yg dibuat bakal menyulut gas sampai api menyala. 

Kemajuan ini di mulai pada 1823 Masehi oleh pakar kimia Johann Wolfgang Döbereiner. Alat yg dikatakan “lampu Döbereiner” diketemukan oleh Wolfgang Döbereiner jadi batu loncatan penemuan pemantik api di pelosok dunia. Hasil Döbereiner itu memanfaatkan reaksi kimia di antara seng serta asam sulfat buat membuat gas hidrogen yg ringan terbakar. 

Pada 1903 Masehi batu api privat substitusi platinum jadi katalis diketemukan ilmuwan asal Austria Carl Auer von Welsbac. Batu api ini terdiri dalam kombinasi piroforik, cerium 70%, serta 30% besi. Disaat tergesek atau dipukul, dia bakal keluarkan bunga api. 

Dengan bekal penemuan Welsbach, satu orang pengrajin logam bernama Louis Ronson membuat suatu pemantik. Pada 1910 Masehi, Ronson mematenkan pemantik hasil karyanya yg dikasih merek Pist-O-Liter. Tiga tahun setelah itu,  perusahaannya, Ronson Lighter Company, menghasilkan pemantik kekinian seukuran pegangan tangan. Bahan bakarnya berpindah dari hidrogen ke nafta. Lantaran memanfaatkan batu api, harga lantas relatif murah. Pemantik pertama keluaran Ronson dikasih merek “Wonderlitte”. 

Pada 1920 Masehi, ditengah-tengah periode Art-Deco, merokok berubah menjadi sisi dari lifestyle penduduk Eropa. Walaupun kala itu harga pemantik gak semahal awal mulanya, pemantik masih berubah menjadi barang lux untuk sejumlah orang, terpenting para buruh yg kebanyakan perokok. Namun situasi itu setelah itu berganti atas George G. Blaisdell, pebisnis asal Bradford, Pennsylvania, Amerika Serikat. 

Blaisdell membuat pemantik mode baru. Ia merencanakan suatu kap berlubang buat sumbu, yang bisa membendung hembusan angin. Tidak hanya itu, ia lakukan modifikasi area bahan bakar semakin lebih efektif serta memberi tambahan tutup flip-top berengsel. Hasil karya Blasidell diketahui penduduk dengan istilah Zippo, suatu merek pemantik yg tenar sampai sekarang. 

Seperti terdaftar Russell E. Lewis dalam Zippo Lighters : An Identification and Price Guide, Blaisdell mulai merencanakan pematiknya sejak mulai 1932 Masehi serta mulai memproduksinya 1 tahun selanjutnya. Kata “Zippo” dimanfaatkan lantaran Blaisdell benar-benar tertarik pada bunyi pengucapan dari kata “zipper” (risleting) . Jadi brand Zippo sebagai pelesetan dari kata zipper. Zippo garapan Blaisdell pertama kali dikeluarkan di harga 1, 95 dolar. 

Seusai lahirnya Zippo, banyak perusahaan pemantik banyak muncul, terpenting dari perusahaan rokok. Salah satunya Dunhill, St Dupont, serta Colibri. Sengitnya pertarungan bikin harga pemantik jadi murah, sampai buruh bisa memilikinya. 

Masuk 1940 Masehi, bahan bakar pemantik mulai berganti dari nafta ke butana. Berbau butana gak setajam nafta. Tidak hanya itu, butana yg terkompresi bisa dirapikan intensif “kekuatan” apinya. 

Salah satunya penemuan penting dalam histori pemantik tersebut pada 1917 Masehi kala banyak ilmuwan Prancis menemukannya media “Piezoelektrik” sebagai substitusi batu api jadi katalis. Batu api yg terus tergores oleh “roda besi” kecil pemantik makin lama tergerus, sekiranya udah habis jadi mesti ditukar, berikut ini yg mengilhami lahirnya piezoelektrik. 

Suatu pemantik dengan metode kerja memakai dua kabel kecil yang bisa membuahkan saluran listrik buat mengakibatkan api kala gas keluar. Walaupun udah diketemukan sejak mulai 1917 Masehi, namun pemantik piezoelektrik baru keluar di bursa pasaran pada 1950-an. 

Karena ada pemantik piezoelektrik berikut ini setelah itu mengakibatkan pelbagai model pemantik api yg biasa kita dapati keseharian. Semestinya apabila menyaksikan pada histori penemuan serta perubahannya, prosedurnya benar-benar panjang sampai hingga terhadap pengunaan pemantik api sekarang. Buat menjunjung banyak penemu korek api, mari kita bakar kretek dengan penuh rasa sukur sambil kirim doa terhadap banyak penemu yg udah berjasa menemukannya korek api.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Sepak Bola - Kakuda History

Sejarah Perkembangan Helm Masa Ke Masa - Kakuda History

Sejarah Keris Senjata Khas Dari Indonesia - Kakuda History