Sejarah Pendakian Gunung - Kakuda History
Sejarah Pendakian Gunung
Kakuda History - Mendaki gunung senantiasa kerapkali disangkutkan dengan keberanian serta ketagunguhan. Pendakian gunung (kadangkala diketahui jadi alpinism) memadukan tehnik hiking, panjat tebing, serta salju atau es. Pendaki gunung mesti ditambahkan dengan perabotan yg baik serta keahlian dalam melawan pelbagai medan serta situasi cuaca, seperti longsoran, morain, sela, serta penyakit ketinggian.
Perlengkapan yang wajib ditambahkan kebanyakan tali, crampon, pemecah es, serta perabotan tekhnis yang lain. Namun, akan tidak membahas bagaimana pemanfaatan perlengkapan itu. Namun bagaimana histori pendakian gunung ini berlangsung.
Gunung Pertama yg Didaki
Pada tahun 1300an serta 1400an, terdapat banyak gunung yg masih terisolasi, serta gunung-gunung di tahun ini tambah banyak dimanfaatkan buat keagamaan serta analisa meteorologi. Kala itu, yg paling populer dalam ajang pendakian gunung. Pendakian pertama dilaksanakan oleh oleh Antoine de Ville buat menelaah Mont Aiguille, pada tahun 1492.
Kala itu, Charles VIII dari Perancis menyuruh bendaharawan serta insinyur militer Antoine de Ville buat mengukur nilai “gunung yg tidak bisa dibuka atau saat ini dikatakan Mont Aiguille”. Klub mempersenjatai diri dengan tangga serta tali yg selanjutnya capai pucuk.
Mereka mengharapkan menemukannya dewa namun cuma menemukannya padang rumput yg penuh dengan bunga. Grup itu tinggal di pucuk saat enam hari, menghadirkan Misa di gubuk kritis, serta dirikan tiga salib jadi bukti perolehan mereka.
Mont Aiguille tak dihitung hingga 1834. Ini sejumlah lantaran pada tahun 1700-an orang mulai menyaksikan daya tarik mendaki gunung buat sensasi perolehan, serta dari sinilah lahir olahraga pendakian gunung.
Pada pertengahan zaman ke-18 , orang Eropa mulai tertarik pada pegunungan, mulai dengan gletser luar biasa Lembah Chamonix di Prancis. Dorongan buat hoby pendakian gunung ini kebanyakan disangkutkan dengan kunjungan pada 1760 ke Chamonix oleh Horace Benedict de Saussure, suatu ilmuwan muda dari Jenewa.
De Saussure demikian takjub oleh panorama Mont Blanc yg menjulang (15. 771 kaki/4. 807 m) , pucuk paling tinggi di Eropa, sampai dia tawarkan hadiah uang terhadap orang pertama yg sukses menaikinya. Pada 1786, penglihatannya berubah menjadi realita. Mont Blanc yaitu julikan yg disebut oleh dokter ditempat, Michel-Gabriel Paccard, serta portirnya, Jacques Balmat.
De Saussure sendiri capai pucuk pada tahun seterusnya, serta masyarakat ditempat Chamonix Marie Paradis menuntaskan pendakian pertama pada tahun 1808. Pendakian Mont Blanc lekas disertai oleh pendakian pertama Aiguille du Midi pada tahun 1818. Saat sejumlah dekade seterusnya, animo pada Pegunungan Alpen terus bertambah pada orang Swiss, Prancis, serta Perancis.
Era Keemasan Gunung
Periode di antara 1854, pendakian Alfred Wet dari Wetterhorn serta Pendeta Charles Edward Whymper pada tahun 1865 terkait Matterhorn (dimana lima orang wafat) dipandang sebagai era keemasan pendakian gunung.
Saat waktu ini, banyak pendaki gunung berbarengan ke Alpen serta melaksanakan pendakian pertama dari beberapa pucuk khusus. Ekspedisi didominasi oleh pendaki Inggris serta ditemani oleh pemandu Swiss atau Perancis.
Saat dekade berikut ini berdirinya Alpine Tim of Great Britain (1857) . Tidak hanya itu, sejauh ini, pendakian gunung berubah menjadi olahraga yg modis dengan pedoman sah serta perabotan tekhnis yg bertambah bertambah.
Technologi Baru Mendukung Jaman Baru dalam Pendakian Gunung
Saat akhir zaman ke-19, Pegunungan Alpen terus berubah menjadi pendakian idola, serta banyak pendaki gunung mulai cari rute yg lebih menentang ke atas gunung ini. Pada tahun 1908, Oscar Eckenstein menemukannya crampon 10 point, memfasilitasi panjat es dengan kurangi kepentingan pendaki gunung dengan memangkas langkah berubah menjadi gletser.
Saat waktu ini, panjat tebing bertambah digemari banyak orang dengan sendirinya, serta pertandingan panjat tebing pertama berlangsung pada tahun 1912 di Brenva Glacier di Courmayeur, Italia. Eckenstein pun bertanggung-jawab buat mempopulerkan kapak es yang bisa digenggam dengan satu tangan.
Pendaki gunung pun memindah pandangan mereka ke luar Eropa. Pencari Jerman Alexander von Humboldt udah bikin rekor pendakian gunung seusai hampir meringkas gunung Andes Chimborazo (20. 702 kaki/6. 310 m) pada tahun 1802.
Gunung di Dunia Ditaklukan
Dalam akhir zaman ke-19, Edward Whymper sukses ke Chimborazo pada tahun 1880 serta kembali capai pucuk pada tahun 1897. Setelah itu Matthias Zurbriggen sukses menskalakan Aconcagua (22. 831 kaki/6. 959 m) di Andes, satu diantara Tujuh Pucuk Paling tinggi di dunia.
Di Pegunungan Rocky Amerika Utara, Pikes Peak sukses dinaiki oleh banyak pendaki pada tahun 1820, dan sejumlah pucuk terisolasi yang lain. Seusai akses ke Slkirk serta Pegunungan Rocku Amerika Utara tuntas pada 1885, pendaki gunung Amerika, Inggris serta Eropa diikuti oleh pemandu tangkas dari Swiss ada berbarengan serta dalam sekejap mengatasi puncak-puncak yg kondang, seperti Gunung Sir Donald pada tahun 1890, Gunung Kuil pada tahun 1894, sampai Gunung Assiniboine pada tahun 1901.
Baru pada tahun 1913 Gunung Robson (pucuk paling tinggi di Rockies di ketinggian 3954m) serta Denali/Gunung McKinley (pucuk paling tinggi di Amerika Utara (20. 310 kaki / 6. 190 m ) sukses didaki.
Disaat Naik Gunung Udah Biasa
Disaat popularitasnya bertambah, olahraga mendaki gunung dengan cara kontinyu berubah menjadi kurang elitis. Pada tahun 1907, Inggris dirikan Ladies 'Alpine Tim jadi respon atas penampikan Alpine Tim of Great Britain buat memperbolehkan wanita. Ke dua club masuk setelah itu, pada tahun 1975.
Disamping itu, pendaki gunung yang lain coba manaklukan gunung di Afrika. Gunung Kilimanjaro (19. 340 kaki / 5. 895 m) , gunung paling tinggi di Afrika serta gunung bebas berdiri paling tinggi di dunia, ditaklukan pada tahun 1889, serta Gunung Kenya (17. 058 kaki / 5. 199 m) ditundukkan pada 1899, bersama-sama Pucuk Margherita (20. 310 kaki / 6. 190 m ) pada tahun 1906.
Di Inggris pun banyak pendaki sukses menaklukan deretan gunung Kaukasus, Seperti Gunung Kazbek pada tahun 1868, serta suatu klub masyarakat Selandia Baru sukses menskalakan Aoraki/Gunung Cook pada tahun 1894.
Seusai Perang Dunia I, pendakian gunung bertambah digemari banyak orang di kelompok amatir, mereka memanjat gunung dengan perabotan seadanya serta cuma berpakaian biasa, serta dengan dikit pengetahuan dalam melawan dampak yg bakal mereka menantang.
Gunung Everest
Kendala besar seterusnya yaitu Himalaya, serta terutama Gunung Everest. Pada tahun 1922, George Finch serta Geoffrey Bruce berubah menjadi berita khusus dengan capai ketinggian 27. 250 kaki/8175 m yg belumlah sempat berlangsung awal mulanya dalam ekspedisi Everest. Mereka pun berubah menjadi pemuka pemanfaatan botol oksigen.
Saat sejumlah dekade seterusnya, banyak ilmuwan melakukan perbaikan tehnik yg dilaksanakan mereka. Ketika Everest sukses diskalakan, tehnologinya lebih gampang, lebih efektif serta makin lebih dikit kekeliruan.
Perang Dunia II menyudahi sesaat banyak pendaki, namun kesempatan baik di dunia pendakian gunung lekas dilanjut dengan pendakian pertama Annapurna I oleh pendaki gunung Prancis pada tahun 1950 (26. 545 kaki / 8. 091 m) .
Setelah itu disertai pada tahun 1954 oleh pendakian kemenangan K2 (28. 250 kaki / 8. 611 m) oleh kebanyakan klub Italia. Evereest masih berubah menjadi pucuk yg kokoh yg dikira salah satunya yg paling menentang di dunia.
Selanjutnya, pada tanggal 29 Mei th 1953, Sherpa Tenzing Norgay serta Edmund Hillary menuntaskan pendakian pertama Gunung Everest (29. 035 ft/8850 m) . Tahun seterusnya menyaksikan kenaikan pertama K2, Cho Oyu (26, 906 kaki / 8, 201 m) , serta pada tahun 1956 klub Swiss menambah nilai Lhotse I (27, 940 kaki/8, 516 m) .
Pada tahun 1964, ketinggian 8. 000 m gunung di Himalaya udah diringkas, serta pada tahun 1975, pendaki gunung Jepang Junko Tabei berubah menjadi wanita pertama yg capai pucuk Gunung Everest. Ia berubah menjadi wanita pertama yg mengukur semua Tujuh Pucuk pada tahun 1992, cuma tujuh tahun seusai Richard Bass.
Mendaki Gunung Menebar ke Suluruh Dunia
Tahun 1960-an serta 1970-an yaitu tahun formatif untuk budaya mendaki gunung di luar Eropa, dengan sekian banyak negara seperti Kanada bangun type mendaki gunung mereka sendiri. Ini pun sebagai saat perubahan technologi yg cepat, serta pendaki gunung bisa memanfaatkan alat tolong hasil serta tehnik yg lebih mutakhir.
Pada 1980-an, pendakian gunung berubah menjadi begitu ringan dibuka serta ada penambahan besar dalam banyaknya pendaki. Umumnya, pendakian gunung yaitu olahraga grup dimana anggota klub memanfaatkan kapabilitas serta sumber daya paduan mereka buat sama sama mendukung capai maksud.
Seusai berdirinya Club Alpine di Inggris pada tahun 1857, sekian banyak negara Eropa yang lain dalam sekejap menuruti contoh itu. Sekarang, terdapat banyak club pendakian gunung di pelosok dunia. Mereka mensponsori ekspedisi, menerbitkan jurnal, serta tawarkan support terhadap pendaki gunung di negara mereka.

Komentar
Posting Komentar