Sejarah Musik Indie Dari Masa Ke Masa - Kakuda History

Sejarah Musik Indie Dari Masa Ke Masa

Sejarah Musik Indie Dari Masa Ke Masa - Kakuda History

Kakuda History - Apabila berkata soal musik, jadi yg bakal kita tahu satu diantaranya yaitu musik Indie serta band-band yg membawa saluran begini. Banyak pengamat musik sekarang menilainya musik indie udah punyai pencinta khusus yg dapat di sebut fanatik. Apabila di jaman 90an, musik ini begitu tak digemari, terutama di Indonesia, lantaran musik indie dipandang musik yg aneh serta tak easy listening. Beberapa orang lebih nikmati musik yg datang dari band atau musisi mayor merek. 

Baik kesempatan ini serupedia, sedikit akan mengkaji terkait histori serta kemajuan musik indie dari saat ke saat. 

Bagaimana histori lahirnya musik indie? 


Industri musik indie ada di Amerika lebih kurang 1920-an. Ini sebagai histori kemajuan musik dunia awal juga sekaligus kesempatan baik besar untuk dunia musik. Di jaman itu ada sejumlah label-label rekaman kecil yg berusaha untuk menyamai label-label besar. Diawalnya tahun 60-an, Elvis Presley sukses menggemparkan dunia musik juga mengedit pola bermusik di Amerika dengan musik rock ‘n roll punyanya. Dalam histori musik indie pun di Paris, Perancis mengedit lorong-lorong bawah tanah stasiun kereta api sebagai panggung-panggung pementasan yg setelah itu lahir makna Underground. Kala itu seniman mau berusaha untuk mendekatkan diri dengan cara langsung pada massa juga menantang skema seni dari seniman mainstream. 

Dalam histori musik indie ada suatu generasi di pertengahan 60-an hingga 70-an yg disebut Flower Generation yg membuat semangat DIY jadi semboyan mereka, yg setelah itu semangat DIY diadaptasi pada dunia musik. Semangat buat bikin type sendiri, merek sendiri serta musik sendiri sungguh-sungguh tumbuh pada era itu. 

Dalam histori musik indie bisa disebut Seks Pistols sebagai salah satunya band yg layak dikatakan jadi wakil saat flower generation. Band punk itu melahirkan lirik-lirik anti kemapanan serta dengan juga aksesories nyelenehnya yg kental dengan nuansa masukan sosial. Tak cuma itu, juga ada Woodstock salah satunya pagelaran musik di Amerika tahun 1969 yg ambil obyek “Make Peace Not War”, obyek itu sebagai satu bentuk protes pada perang Vietnam. Bentuk perlawanan dari flower generation tidak hanya menyuguhkan musik pilihan, akan tetapi pun penuh bakal muatan sosial. 

Dengan cara historis, musik indie atau yg lebih diketahui indiepop, sebagai jenis atau subkultur dari punk yg alami transformasi dalam sisi lirik serta musik. Tampak sejak mulai akhir 70-an melalui banyak musisi post-punk ; setelah itu alami pembentukannya di pertengahan jaman 80, sampai mereka dalam akhir 80-an serta awal 90-an. Hingga saat ini, indiepop udah banyak alami revolusi musikal yg beraneka. 

Akan tetapi lepas dari itu, inti indiepop tersebut sama seperti punk ; dia yaitu punk dengan jaket pop minimalis yg begitu manis ; indiepop kids (baca : indiekids) yaitu punk dengan sepatu keds serta kemeja sesukanya. Dia punyai ideologi, filosofis serta perspektif yg independent, self-sustain serta self-indulgement. Perihal ini tampak dengan cara konkrit dari banyak merek pop independent yg melaunching band atau musisi indiepop selama awal 80-an hingga saat ini, meriahnya publikasi fanzine seperti propaganda punk di pertengahan 70-an, acara radio, acara musik hidup serta yang lain. 

Dengan cara budaya, indiepop ter-komunal serta ter-majinalkan seperti punk. Banyak pemeran serta musisi indiepop membuat pelbagai populasi yg menyebar dengan cara geografis serta terangkai dengan cara komunikatif melalui fanzine dan barisan lawatan antar kota, wilayah serta negara. 

Di jaman 1980-an, chart tangga lagu indie juga mulai dikenalkan buat berikan wadah untuk karya karya indie beradu. Band band indie juga mulai banyak muncul, seperti The Smiths serta Joy Division di jaman 80-an atau Nirvana serta Radiohead di jaman 90-an. Musik grunge yg dipopulerkan Nirvana pun sebagai akar dari musik indie diawalnya 90-an. Sesaat band Radiohead sukses berubah menjadi salah satunya band indie terhebat atas musik musik unik serta nyeleneh yg mereka hasilkan. Bahkan juga pada tahun 2007 mereka melaunching album Independent In Rainbows dengan memanfaatkan metode pay-what-you-like dimana banyak konsumen bebas membayar berapa saja buat beli album mereka. 

Masuk jaman kekinian, mulai dikenalkan ambil digital lewat iTunes atau situs ambil lagu yang lain. Perihal ini bikin bermunculan band band indie baru. Mereka lebih menentukan berekspresi dengan karya karya mereka ketimbang mesti masuk dengan merek rekaman besar yg dapat menuruti mode musik yg didominasi muik pop, R&B, rock mainstream atau hip hop. 

Walaupun biasanya band band mulai profesi mereka jadi band indie, akan tetapi banyak yg setelah itu masuk dengan merek rekaman besar. Ini yg setelah itu berubah menjadi dilema untuk band band indie yg mulai naik daun. Kepopuleran band band indie semestinya memajukan merek rekaman besar buat mengontraknya. Perihal ini mungkin bisa beresiko pada naiknya popularitas dan naiknya tingkat penjualan komersil mereka. Akan tetapi di lain bagian karya karya musik mereka bakal dibatasi serta tak dapat bebas membuahkan lagu lagu non-maistream yg biasa mereka hasilkan. Sejumlah bekas band indie yg setelah itu sukses dengan merek rekaman populer salah satunya yaitu Muse, Coldplay, Keane atau The Killers. 

Makna indie lantas udah berubah menjadi makna suatu typical musik, buat mengatakan model saluran musik yg tak mainstream serta tidak sama. Subgenre musik indie salah satunya yaitu indie rock, indie pop serta indie metal. Indie rock sebagai typical idola di kelompok band band indie. Musik indie rock sebagai akar dari musik alternative rock. Indie rock tambah digemari banyak orang di jaman 2000-an dengan timbulnya band band indie sukses seperti Arctic Monkeys, The Strokes atau The White Stripes. Seusai tahun 2010, kemajuan musik indie lantas makin sangat cepat sampai saat ini. 

Bagaimana histori lahirnya musik indie di Indonesia? 


Jadi bagaimana histori musik indie di Indonesia? Di Indonesia musik indie lahir dari musisi Indonesia yg mengambil budaya barat dalam berkarya. Bisa disebut tahun 70-an musik di Indonesia mulai maju. Ada sejumlah nama seperti Guruh Gipsy, Gang Pegangsaan, God Bless, Giant Langkah, Super Kid dll. Dalam musikalitas mereka sebagai maestro-maestro musik Indonesia, mereka pun mempopulerkan semangat kemerdekaan atau semangat independent/indie dalam bermusik. Dengan pengalaman mereka mulai juga bekerja sama-sama buat bangun jaringan. Dalam histori musik indie, tersebut juga nama Majalah Aktuil, yg banyak mendukung kemajuan musik di jaman 70-an. 

Histori musik indie di jaman 1990-an, kemajuan musik indie atau musik underground bertambah berkembang sangat cepat, kala itu tengan booming band luar negeri seperti Sepultura serta Metallica yg setelah itu memberi inspirasi anak muda Indonesia. Kala itu industri mainstream di Indonesia didominasi oleh model musik rock melayu juga artis-artis wanita, jadi mereka lantas menentukan arah underground atau arah indie, dengan dengan modal populasi juga majalah serta buletin-buletin. 

Dalam histori musik indie kala itu, kota-kota besar seperti Bandung, Jakarta, Surabaya, Malang serta Yogyakarta berubah menjadi tempat mengembangnya populasi underground atau indie. Di saat itu musik metal berubah menjadi hidangan pilihan, kemudian banyak band yg mulai memberanikan memposisikan gosip sosial dalam liriknya. 

Dalam histori musik indie di Indonesia, bisa disebut Sesuai band mengawali kebiasaan melaunching album dengan cara Indie, album pertama mereka “Four Through The SAP” terjual lebih dari 5000 kopi. Setelah itu banyak band metal yg mulai mencontoh sistem ini seperti Puppen, Koil, Burger Kill, dll. Pure Saturday berubah menjadi pionir band-band dengan saluran lain tidak cuman metal, di tahun 1995 band ini mEngeluarkan album berjudul “Not A Pup E. P”. setelah itu band bernama Mocca sukses tembus angka di atas 100. 000 kopi buat penjualan kaset mereka. 

Dalam histori musik indie di Indonesia tampak juga beberapa nama seperti Puppen, Shaggy Dog, Superman Is Dead, Rocket Rockers, Superglad dll. Serta sejumlah nama band barusan dapatkan kontrak dari label-label rekaman besar. Kontrak itu berubah menjadi diskusi di scene-scene indie. Sejumlah merasa ini yaitu pengkhianatan pada idealisme independent, serta sejumlah merasa ini jadi kesempatan mengenalkan musik mereka dengan cara massal. 

Lepas dari diskusi itu, dalam histori musik indie, musik indie terus dapatkan tempat di dunia musik indonesia, sejumlah nama band seperti The S. I. G. I. T, The Brandals, Resiko Rumah Kaca, Seek Six Sick, The Adams serta lainnya. 

Sejumlah album keluaran band merek indie pun masuk dalam deretan 20 album terhebat vs majalah Rolling Stone di tahun 2008. Serta ini tunjukkan kalau mutu musik dari band-band indie di Indonesia begitu baik lantaran bisa beradu dengan karya dari band-band serta merek manstream. 

Tidak hanya hingga disana saja, dalam soal penebaran karyanya lantas band indie dengan bangga membagikannya dengan gratis. Trik mereka memberikannya salah satunya membuat CD mereka jadi bonus dalam majalah Rolling Stone serta berbagi lagu mereka dengan gratis melalui situs My Ruang. Walaupun trik yg dilaksanakan mencontoh dari band luar negeri seperti Radiohead, Coldplay serta Metallica. 

Saat ini kemajuan musik indie bertambah sangat cepat. Dalam tiap-tiap lirik yg dinyanyikan lantas punyai sindirian serta semangat perlawanan. Contoh saja band Resiko Rumah Kaca yg punyai lagu berlirik lugas serta mencengkeram fakta sosial. Umpamanya dalam lagu ‘Di Udara’ yg cerita bab kematian Munir, lalu dalam lagu ‘Cinta Melulu’ yg mengkritik banyak musisi dalam membuat lirik-lirik lagu cinta. 

Histori band indie yg paling luar biasa dari pendapatannya tak lain yaitu Slank. Kelompok band ini sukses mengantungi 400. 000 orang yg masuk dalam populasi Slankers. Pastinya mereka yaitu fans fanatik Slank yg beli apa pun yg terjalin dengan favoritnya itu. Slank udah berubah menjadi band indie sejak mulai album ke tujuh lewat merek Slank Records, serta berikut ini industri indie paling besar di Indonesia. Hal semacam itu pun sebagai yang menimbulkan Slank berani keluarkan dua album dalam 1 tahun lantaran pembelinya udah jelas. 

Karena itu, bisa kita pahami kalau industri band indie dapat juga beradu dengan merek band populer. Walaupun perjuangan buat pasarkan karyanya memang tak ringan. Akan tetapi dari tahun ke tahun band indie bertambah bermunculan, penyinta musiknya lantas gak kalah dengan band populer yg udah punyai merek. Hasil karya lirik yg bebas serta menilai bisa diterima banyak penyinta musik di Indonesia. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Sepak Bola - Kakuda History

Sejarah Perkembangan Helm Masa Ke Masa - Kakuda History

Sejarah Keris Senjata Khas Dari Indonesia - Kakuda History